Tuesday, January 19, 2010

What-The-Hell Estafet Short-Story

I want to come back in time, when it feels like don't need anything to make serious, just fun we did. Yeah, one of them is our little project. Very undefined project, it is an estafet short story which I and my pals wrote when we're less of job that time ...

We followed the rule as we agreed here. So, this work is dedicated to you, Elly, Rizka, Dina, and Mpit.

I'm sorry if any of you don't know the meaning since we used our language here.
It leaves memory until now, make me ROFL (Rolling On Floor Laughing or anything :D). Thank you guys, for making me laugh until this time.

Here we go ...


1.30 AM
13 oktober 2006,
SARITEM, Bandung.

Aku terbangun dari tidurku, terkejut. Bayangan itu masih berdiri di beranda kamarku. Seekor kecoa berlarian di bawah kolong tempat tidurku. Kepalaku menoleh ke samping, klienku masih tertidur lelap. Langkahku gontai menuju wastafel, membasahi mukaku.

Buliran keringat membasahi baju piyamaku, Dingin tapi panas. Kulihat bayanganku sendiri di cermin, basah, kusut, berantakan. Tiba-tiba ada sekelebat bayangan melintas di belakang pintu. Aku berbalik cepat, tubuhku merapat pada wastafel, mataku membelalak mencari sumber bayangan itu.

"Daniel..." suara lembut itu memecah keheningan, Fyyuuh... client cantikku itu ternyata. Tante Sri, yang masih terlihat cantik di usia kepala empatnya mulai berjalan...mendekatiku dengan manja.

Tante Sri memeluk pinggangku mesra lalu memasukkan beberapa lembar uang ke dalam celana dalamku, "Ini bayaranmu untuk malam ini." Aku menuju kamar mandi, meninggalkan wanita paruh baya yang masih di ranjang dan berbenah sendirian.

Di kamar mandi, aku berfikir... mengapa aku bodoh sekali membuat kamar yang wastafelnya beda tempat dengan kamar mandi... aku heran!. Keherananku tidak berlangsung lama, karena sejurus kemudian terdengar ketukan di pintu kamar mandi. Aku berani menebak bahwa itu adalah Tante Sri yang menyuruhku untuk segera keluar dari kamar mandi karena memang jam-jam segini jadwal dia untuk nyetor ke WC sekaligus mandi besar.

Aku berlama-lama di kamar mandi, jijik akan diriku sendiri. Daniel..apa yang telah kau perbuat??... Setelah Om Doni, sekarang Tante Sri? Bukankah kau dulu yang menjadi saksi pernikahan mereka berdua..setelah pernikahan pertama Om Doni dan pernikahan keempat Tante Sri yang gagal. Tetapi kenapa kau lebih menikmatinya bila melakukannya bersama Om Doni? Aku mengingat kembali wajah dan pesan ibuku, ajaran-ajarannya, argggh aku sungguh..sungguh hina.

"Daniel sayang.. aku harus pulang... sedang apa sih kamu di dalam, Hon?" Teriak manja Tante Sri membuyarkan lamunanku. Aku menggerutu di dalam hati, aku masih ingin berlama-lama di kamar mandi..tak kuhiraukan teriakan Tante Sri. Aku ingin kabur dari tempat di mana kenistaan ini tumbuh tak berakhir. Aku mengambil pistol yang sengaja aku simpan di dalam penampungan air toilet. Oh iya... pistol ini sudah lama aku simpan dengan dibungkus plastik, biar gak karatan. Kulihat pistol itu lamat-lamat, masih terukir inisial DB di pelatuknya.

DB, aku tak tahu apa itu? Apakah mungkin itu adalah merknya? Kutarik pelatuknya.

"Desssinnng...." kulihat tante Sri dihadapanku, berdiri terpaku seperti menahan sakit, Darah membasahi selimut lorengku yang ia kenakan. Aku terkejut, kenapa tiba-tiba ada tante Sri disitu, padahal pintu kamar mandi sudah aku kunci dari dalam? Mungkinkah....

Dalam seketika aku langsung pingsan karena aku tahu semua kejadian itu tak masuk akal bagiku, masih mistis, dan susah dijelaskan oleh logika. Aku berusaha membuka mataku, ku lihat samar-samar bayangan orang duduk di samping kiriku.

"Niel..daniel.. bangun lw!!...Heh!! jam 7 Bro!! katanya suruh bangunin..., gwe mo cabut nih" samar-samar kulihat sosok itu... si pengkor... teman sekamarku. Si Pengkor menggoyang-goyang tubuhku dengan semangat "Bangun woi...ato elo mau ketinggalan mata kuliah Bu Sri yang tuwir tapi bahenol ituh??"

Tiba-tiba aku terbangun dengan mata masih belum fokus, lalu berpikir dalam hati "Sejak kapan Bu Sri jadi bahenol?" sampai kusadari bahwa aku masih berada di toilet, lalu ke mana tadi si Pengkor?

Aaarrghh.... masa iya aku juga tertarik sama si pengkor?? God..dammit!! terkutuk sekali aku.. si pengkor?? Febri?? pria gay itu... Ya tuhan ada apa dengan aku??.. Tapi sedetik tadi aku merasa bahwa Febri terlihat ganteng sekali..aaaarrrrggghhh,,sepertinya hari ini aku harus berkonsultasi mengenai kemungkinan aku tertular kelainan seksual karena tinggal sekamar bersama pria gay.

"Heeeeeey, gue masih normal kaleeeee," jeritku lantang, "Tante Sriiiiiii, katakanlah kalau kau sangat menikmati permainan ranjangku beberapa saat lalu!"

Tiba-tiba Pengkor A.K.A Febri masuk... dari sosoknya yang tegap dan tampan tiba..tiba... "Hey..hey... knp kau meneriakkan namaku.. Tante Sri itu nama malamku niel... Tentu sayang..aku sangat ingat permainanmu... begitu..menggoda... EEeerrrr..." Febri alias Pengkor menggeliat2 dihadapanku... tidaaaakkkkkkk

--- T A M A T ---

9 comments:

-rizka- said...

what a geje think to post!!!!
-_-"

we were that creative back then, eh? :D

dindun said...

wkwkwkwkwkwkwk..... dah pernah baca ini je.
sumpah ini ceritanya geje banget.
eh eh... yang seriusan mana je? upload dunk :D

Eriek Sobieski said...

@rizka:
yeah, we were just that creative :D

@dindun:
i think so, the story is so amburadul balakatrak gak karon2.
the serious one? i think we still make it in progress ... do you want it to be continued?

Elly Kusnadi said...

ide sapa sihhh???

Di kamar mandi, aku berfikir... mengapa aku bodoh sekali membuat kamar yang wastafelnya beda tempat dengan kamar mandi... aku heran!.

Oh iya... pistol ini sudah lama aku simpan dengan dibungkus plastik, biar gak karatan.

grakgrakgrakgrak orang gila!!!

Eriek Sobieski said...

@elly: HWAHAHAHAHAHA
elly detected ...

garfield said...

hehe.. good job erik n friends..
Ya, walopun njelimet baca alurnya tapi really nice.. Bikin senyum tersungging di akhir nya.. ^^

Anonymous said...

mwahahah, ada juga yang memuji hasil karya kita mas er ^^. Gmana jadi bikin yang pake research ga?

Eriek Sobieski said...

@garfield: ]
makasih atas pujiannya, wkwkwkwkwk ...

emang njelimet kok alurnya, soalnya ini cerita estafet, dikerjain sama orang2 yang gw sebutin di atas itu tanpa ngerti ceritanya kek gimana, jadinya ya kaya gini ini udah, mbulet, hahaha


@mumbleloveshrimp a.k.a mpit:
ayo kita bikin yang pake research biar kaya novel2 yang berbobot itu, hehehe ...
kapan mau dimulai?

alica said...

huahahahahaha....
like this!
:p